Skip to main content

short story : Love At the first sight



Aku.

Perkenalkan namaku Cesisha Indah Pramesa Putri. Kini, aku berstatus sebagai siswi kelas X di SMA Bhakti Negeri. Hanya SMA biasa, bukan SMA Favorit atau sederajat internasional atau semacamnya. Aku pun hanya siswi biasa, tidak pintar, tidak cantik, tidak popular, bahkan aku terlalu gugup untuk berbicara dimuka umum. Siswi biasa di sekolah yang biasa, ya itulah aku.

Aku hanya punya satu orang sahabat, namanya Derina. Kita duduk sebangku, kemanapun kita berdua. Dia satu-satunya sahabat yang aku punya di SMA ini. Bukan karena aku tidak pandai bergaul, tapi kurasa memang hanya derin –begitu aku memanggilnya- yang cocok denganku.

Minggu ini di SMA-ku memasuki pekan ujian tengah semester genap. Sistem yang dipakai, satu kelas dipisahkan dalam dua ruangan yang berbeda, kemudian dipasangkan dengan kelas yang lain. Jadi teman sebangku saat kita ujian bukan teman yang berasal dari kelas kita, melainkan dari kelas lain yang bukan seangkatan.

Kelasku, X5, dipasangkan dengan kelas XII Ipa-2.

Hari pertama UTS, aku memasuki ruangan kelas sesuai yang tertera di kartuku. Aku cari nomer bangkuku. Yups dapat.. kataku dalam hati. Agak bagian belakang. Sejenak aku melihat sekeliling. Teman-teman kelasku dan kakak-kakak kelasku sangat rajin sekali, semua sibuk membuka buku pelajaran, tidak seperti aku yang lebih tertarik memeperhatikan teman-teman yang belajar daripada mengeluarkan buku untuk lebih memantapkan persiapanku.

Aku lirik meja sebelahku yang masih kosong, tertulis satu nama Raiddan Prasetyo. Namanya terdengar asing ditelingaku, apakah dia anak baru atau aku yang memang kurang bergaul, tanya-tanyaku dalam hati.

“Kak Retti, ” Panggilku terhadap kakak kelas yang berada persis di seberangku.

“Iya ??” menoleh kepadaku.

“Kak Raiddan itu yang mana sih?”

“Oh Raiddan....yang anak basket itu lho..” katanya sambil melihat sekeliling... “Belum dateng Ces, sebentar lagi mungkin” tambah kak Retti.

“Eh itu dia !!” Kejutnya sambil menunjuk satu orang yang tengah berjalan santai masuk kelas.

Seketika aku menoleh orang yang ditunjuk kak Retti.

Aku memperhatikannya. Dia tinggi, menggunakan kaca mata berbingkai hitam, memakai jaket Orange, Rambutnya lebat dan sedikit gondrong, kulitnya sawo matang. Dia manis.


Sampailah dia disampingku, duduk, dan meletakkan tas tali samping diatas meja. Aku berani bertaruh tidak ada apa-apa didalam tasnya melainkan papan jalan, kartu ujian dan peralatan tulis. Tas tersebut tampak sangat ringan.

Tidak ada perbincangan diantara kami, akupun ragu apakah cowok yang bernama kak Raiddan ini sudah melihatku ? Cesisha Indah Pramesa Putri yang selama enam hari ke depan akan menjadi partner duduk-nya dalam UTS.

“Kakak ujian apa hari ini?” tanyaku menoleh kepadanya, memberanikan diri untuk membuka obrolan. Pertanyaan yang sangat klasik.

“oh..ehh... gue PpKn sama Kimia.. Lo apa?” agak gugup

“Gue geografi sama Matematika kak” kataku pasti.

Tidak beberapa lama kita telah masuk dunia kita sendiri, perbincangan yang sangat menarik, kita mengobrol panjang lebar. Hanya sekitar setengah jam kita berbincang-bincang –sambil menunggu jarum panjang bergerak ke angka tujuh- akhirnya aku tahu dia itu anak bekasi, rumahnya di Komplek Harapan Baru, dia anak basket, dia punya temen namanya Reno dan terakhir dia belum belajar buat ujian!

“Spontanitas aja nanti.. pilih A, B, C, atau D” Katanya sok serius

Hah! Gila!.. ini orang kelewat pinter apa nekat.. kataku dalam hati dan diwujudkan dengan ekspresri terperangah tak percaya.

Percaya atau tidak, tidak ada jabatan tangan. Tidak ada kenalan.

Pada ahirnya aku tahu dia tanya kak Retti siapa perempuan yang duduk di sampingnya. Padahal dia bisa lihat nama yang tertera di mejaku -___-“

Saat bel istirahat berbunyi, aku langsung berlari menuju kelasnya Derin. Kita berbeda kelas ruangan ujian. Kita menghabiskan waktu istirahat berdua sampai bel masuk ujian lagi berbunyi dan tentu aku bercerita bahwa aku duduk dengan kakak manis namanya kak Raiddan. Ahahaha .....

Senin, selasa, rabu. Telah kita lewati bersama.

Kita maksudnya aku dan Kak Raiddan. Kak Raiddan itu orang yang sangat asik. Supel, menyenangkan, lucu, dan juga pintar! Orang aneh yang pintar. Terkadang dia sering membantuku memilih jawaban dalam ujian –terutama pelajaran IPA-, entahlah benar atau tidak, aku nurut. Dia tahu gelagatku kalau aku bingung dalam mengerjakan.


“Itu A” katanya tetap fokus dengan kertas ujiannya.

“Eh... iya ? makasih” jawabku singkat.

Sekarang memasuki hari keempat. Hari kamis

Seperti biasa, aku sudah datang ketika kak Raiddan memasuki kelas.

Dengan jaket orange-nya dia datang dan langsung duduk di sampingku.

“Pagi” kata Kak Raiddan semangat

“Halo kak! Selamat pagi juga” balasku tak kalah semangat

“Mau coklat ga ? nih aku punya dua?”

“Serius ? Hehehe.. makasih kak”

Saat dirumah aku baru sadar hari ini tanggal 14 Februari 2008. Oh god!

Hatiku berdegup kencang. Apa artinya ini?

Keesokan harinya, agak sedikit tidak biasa. Aku salting!! Memalukan sekali.

Siapa yang tidak salah tingkah jika salah satu senior mu memberikan kamu coklat padahal kalian tidak lebih bertemu selama 5 jam sehari dan kalian baru kenal selama 4 hari!

Kurasa anak perempuan yang normal akan merasakan gugup sama seperti apa yang aku rasakan sekarang.

“minta nomer handphone dong” kata kak Raiddan memecah keheningan dihari terakhir kita duduk bersama sebagai partner.

Dengan santai dia memberikan Nokia 5330 nya kepadaku, dan aku pun memintanya juga memberikan nomer handphonenya.

Sejak saat itu, kita sering bersmsan ria, makan siang bareng, dan sudah menjadi kegiatan rutin pergi ke bioskop seusai pulang sekolah.

waktu membuktikan.. seiring dengan kebersamaan datanglah benih-benih cinta diantara kami.

Pengorbanan, Kesetiaan, dan Kasih sayang menjadi dasar hubungan yang indah diantara kami.

Kisah cinta kami dimulai.

Cesisha Indah Pramesa Putri dan Raiddan Prasetyo.


“Aku sayang kamu saat pertama aku melihat kamu

Aku ga minta kamu jadi cewek aku

Tapi aku yang mohon, bolehkah aku jadi cowok kamu ??”

Kita akhirnya jadian 10 Mei 2008


*I never...


I never find someone...


Like you....


Because of you...


My Life...


Brighter...


Thank you..



Raiddan Prasetyo, 16 Februari 2008

*Tertulis di kartu ujian kak Raiddan


Aku tak pernah menyesal mengenalmu, kak :)

_Cesisha_

Popular posts from this blog

mamahku unik :):)

lagi kangeen banget sama mamah aku :') bayangin yaa.. ini udah hampir sebulan liburan loh sodara-sodaraaa dan saya masih terjebak di kota ini (tapi insyaALLAH iklas) hmm.. mamah ku unik banget kalo smsan... beda sama papa yang bisa kirim sampai 2-3 slide.. nih kata-kata balesan mamah yang sudah ku hafal "oh begitu ya" "tidak tahu" "ia" "alin lagi apa" "alhamdulillah. mama senang dengarnya" "alin udah makan" "alin udah bangun" "hati-hati dijalan ya" dan ketika aku sms mama tanya mama lagi apa.. hampir selalu jawabannya "mama lagi ngajar ngaji" hehe.. terkadang aku sudah tahu apa isi jawaban nya apa.. hehe... walaupun mamah balesnya sesimpel itu, tapi aku seneng kok :):) alhamdulillah :):) p.s = tapi kalau lagi ditelfon jangan salah yaa... cerita bisa sampe dari A  sampai Z .. hehe love you  n miss you mah :):)
mama dan papa sayang banget sama dua orang ini... cuma mereka yang selalu ada disana... medoakan aku... mendoakan aku tulus.. mengarahkanku ke jalan yang baik :') mereka tidak pernah menuntut apapun. tidak pernah menuntutku untuk selalu jadi yang terbaik tidak pernah memaksaku untuk selalu berprestasi lebih.. yang mereka inginkan agar aku ibadah dengan taat dan kuliah dengan baik hanya itu :') bahkan, disaat badan ini mulai menggemuk, cuma si mamah yang bilang harus makan dengan baik dan istirahat cukup... mamah yang selalu maksa aku untuk nambah porsi makan ketika aku udah habis makan :') membuat aku sedikit terhibur disaat harus berjuang meluluhkan lipid lipi jahat ini . -__-' yang pasti harus kuliah dengan baik.. harus tunjukin ke mereka bahwa mereka ga menyesal punya putri kayak aku... mom dad... I love you :* sekian.

Nyokap !

Enggak pernah enggak merasa beruntung punya ibu yang cantik dan bener2 perhatian sama anak-anaknya Hari ini adek gue ke semarang Dan barusan aja di telpon nyokap bilang "Lin mama udah bawain nastar, pizza, keju , pisang, beras, bla bla bla .. Udah ada nama alinnya... mama biiin pizza sama sekali ga pake telor. Bla bla blaaaa.." Beruntng bgt gue Jadi makin semangat buat bahagiain mama. Makin semangat untuk motivasi harus sukses Makin semangat buat melakukan yang terbaik untuk mama dan papa dan isan Karena cuma mereka yang gue punya di dunia ini :')